Review Film Eat, Pray, Love: Perjalanan Seorang Wanita Mencari Arti Kehidupan

Eat Pray Love - Julia Roberts

Film Eat, Pray, Love atau sering disingkat EPL merupakan film adaptasi dari novel berjudul sama karya Elizabeth Gilbert. Kisah yang diangkat merupakan cerita nyata penulisnya sendiri, dimana novel tersebut berhasil masuk dalam New York Time Best Seller selama 110 minggu. Hal ini terjadi karena novel yang ia tulis berhasil terjual hampir 7 juta copy banyaknya.

Sinopsis Film Eat, Pray, Love (2010)

Film ini berkisah tentang seorang penulis wanita berumur 32 tahun, bernama Liz Gilbert (Julia Robert) yang merasakan hidupnya begitu hampa. Padahal, ia memiliki semua yang diinginkan, hidup berkecukupan, serta suami yang sangat mencintai dirinya. Namun, hatinya tetap merasa kosong, bahkan saat ia memutuskan untuk bercerai dan jatuh ke pelukan lelaki lain, perasaan itu tetap saja ada.

EatPrayLove

Akhirnya, Liz mengambil langkah berani untuk melakukan perjalanan ke tiga negara berbeda, yaitu, pergi ke Italia untuk menikmati makanan terkenal. Kemudian India untuk memenuhi kehidupan spiritualnya. Serta pergi ke Indonesia menuju pulau Bali untuk merasakan kehangatan dari cinta.

Film ini memiliki durasi sekitar 133 menit yang diawali dengan latar kota New York, kota Roma, kota-kota di India dan Bali. Sayangnya, alur lambat tanpa ada konflik serius membuat film ini terasa membosankan. Meskipun begitu, pemandangan indah dari setiap negara berhasil mengalihkan perasaan bosan tersebut. 

Para Pemain Film Eat, Pray, Love (EPL)

Travelling Movie EPL ini dibesut oleh sutradara Ryan Murphy. Lalu, ada beberapa artis dan aktor yang ikut terlibat dalam proses pembuatan film, diantaranya ada Julia Robert, seorang artis dengan skill mumpuni yang berhasil memerankan karakter Liz Gilbert dengan baik.

Lalu, ada juga aktor Felipe Javier Bardem yang berhasil tampil maksimal saat beradu akting bersama Julia Robert. Kamu juga akan melihat aktor Hadi Subiyanto yang memerankan tokoh sentral bernama Ketut Liyer. Menariknya, Hadi tetap bisa berakting secara natural, walaupun lawan mainnya adalah sang artis peraih piala Oscar.

Film EPL ini pun sarat akan pesan kehidupan serta spiritual, terbukti dari dialog para tokoh saat sedang berbincang. Sehingga, Eat, Pray, Love mampu memberikan pesan motivasi kepada para penontonnya dengan baik. Ditambah lagi dengan chemistry para pemain yang membuat para penonton bisa bertahan sampai menit terakhir. 

Film Eat, Pray, Love masih bisa kamu simak kisah perjalanannya dengan cara menonton langsung di aplikasi layanan streaming. Walaupun termasuk dalam jajaran film tahun lalu, namun masih banyak orang yang menontonnya dan kembali menikmati kisah nyata dari penulis buku fenomenal tersebut.

Slideshow

Info Terbaru